Tegangan listrik didefinisikan sebagai perbedaan potensial listrik antara dua titik medan listrik.
Menggunakan analogi pipa air, kita dapat memvisualisasikan tegangan sebagai perbedaan ketinggian yang membuat air mengalir ke bawah.
V = φ2 - φ1
V adalah tegangan antara titik 2 dan 1 dalam volt (V) .
φ 2 adalah potensial listrik di titik #2 dalam volt (V).
φ 1 adalah potensial listrik di titik #1 dalam volt (V).
Dalam rangkaian listrik, tegangan listrik V dalam volt (V) sama dengan konsumsi energi E dalam joule (J)
dibagi dengan muatan listrik Q dalam coulomb (C).
V adalah tegangan yang diukur dalam volt (V)
E adalah energi diukur dalam joule (J)
Q adalah muatan listrik diukur dalam coulomb (C)
Tegangan total dari beberapa sumber tegangan atau penurunan tegangan secara seri adalah jumlah mereka.
VT = V1 + V2 + V3 +...
VT - sumber tegangan setara atau penurunan tegangan dalam volt (V) .
V 1 - sumber tegangan atau penurunan tegangan dalam volt (V).
V 2 - sumber tegangan atau penurunan tegangan dalam volt (V).
V 3 - sumber tegangan atau penurunan tegangan dalam volt (V).
Sumber tegangan atau penurunan tegangan secara paralel memiliki tegangan yang sama.
VT = V1 = V2 = V3 =...
VT - sumber tegangan setara atau penurunan tegangan dalam volt (V) .
V 1 - sumber tegangan atau penurunan tegangan dalam volt (V).
V 2 - sumber tegangan atau penurunan tegangan dalam volt (V).
V 3 - sumber tegangan atau penurunan tegangan dalam volt (V).
Untuk rangkaian listrik dengan resistor (atau impedansi lainnya) secara seri, penurunan tegangan V i pada resistor R i adalah:
Jumlah penurunan tegangan pada loop arus adalah nol.
∑ Vk = 0
Arus searah (DC) dihasilkan oleh sumber tegangan konstan seperti baterai atau sumber tegangan DC.
Penurunan tegangan pada resistor dapat dihitung dari resistansi resistor dan arus resistor, menggunakan hukum Ohm:
VR = IR × R
V R - penurunan tegangan pada resistor diukur dalam volt (V)
IR - aliran arus melalui resistor yang diukur dalam ampere (A)
R - resistansi resistor diukur dalam ohm (Ω)
Arus bolak-balik dihasilkan oleh sumber tegangan sinusoidal.
VZ = IZ × Z
V Z - penurunan tegangan pada beban diukur dalam volt (V)
I Z - aliran arus melalui beban yang diukur dalam ampere (A)
Z - impedansi beban diukur dalam ohm (Ω)
v(t) = Vmax × sin(ωt+θ)
v(t) - tegangan pada waktu t, diukur dalam volt (V).
V max - tegangan maksimal (=amplitudo sinus), diukur dalam volt (V).
ω - frekuensi sudut diukur dalam radian per detik (rad/s).
t - waktu, diukur dalam detik (s).
θ - fase gelombang sinus dalam radian (rad).
Vrms = Veff = Vmax / √2 ≈ 0.707 Vmax
V rms - Tegangan RMS, diukur dalam volt (V).
V max - tegangan maksimal (=amplitudo sinus), diukur dalam volt (V).
Vp-p = 2Vmax
Jatuh tegangan adalah turunnya potensial listrik atau beda potensial pada beban dalam suatu rangkaian listrik.
Tegangan listrik diukur dengan Voltmeter. Voltmeter dihubungkan secara paralel dengan komponen atau rangkaian yang diukur.
Voltmeter memiliki resistansi yang sangat tinggi, sehingga hampir tidak mempengaruhi rangkaian yang diukur.
Pasokan tegangan AC dapat bervariasi untuk setiap negara.
Negara-negara Eropa menggunakan 230V sedangkan negara-negara Amerika Utara menggunakan 120V.
Negara | Voltase
[Volt] |
Frekuensi
[Hertz] |
---|---|---|
Australia | 230V | 50Hz |
Brazil | 110V | 60Hz |
Kanada | 120V | 60Hz |
Cina | 220V | 50Hz |
Perancis | 230V | 50Hz |
Jerman | 230V | 50Hz |
India | 230V | 50Hz |
Irlandia | 230V | 50Hz |
Israel | 230V | 50Hz |
Italia | 230V | 50Hz |
Jepang | 100V | 50/60Hz |
Selandia Baru | 230V | 50Hz |
Filipina | 220V | 60Hz |
Rusia | 220V | 50Hz |
Afrika Selatan | 220V | 50Hz |
Thailand | 220V | 50Hz |
Inggris | 230V | 50Hz |
Amerika Serikat | 120V | 60Hz |
Arus listrik ►
Advertising